Bertindak Nyata Perangi Radikalisme ( TAJUK )

by Juni 08, 2017 0 komentar

Bertindak Nyata Perangi Radikalisme



Radikalisme merupakan sebuah kelompok atau gerakan politik yang kendur dengan tujuan mencapai kemerdekaan atau pembaruan electoral yang mencakup mereka yang berusaha mencapai republikanisme, penghapusan gelar, redistribusi hak milik dan kebebasan pers, dan dihubungkan dengan perkembangan liberalisme. Makin maraknya kejadian yang di dasari oleh radikalisme yang juga banyak menyebabkan perpecahan. Dewasa ini fenomena radikalisme telah menjadi   perbincangan disemua kalangan. Banyak analisis yang dilakukan  terhadap fenomena ini, ada yang mengkajinya dari sudut psikologi, sosiologi, ideologi.  Ada  yang menyimpulkan bahwa radikalisme dikalangan generasi muda adalah produk dari   kejenuhan yang terjadi di ranah politik, sosial dan hukum serta bosan terhadap carut-marut politik dan hukum di ruang publik. Ada pula yang mengatakan bahwa radikalisme terjadi karena adanya kekosongan nilai moral dan ideologi. Banyak hal yang dapat menjadi factor yang melatar belakangi hal ini salah satunya adalah pengaruh media social dimana darimedia social digunakan sebagai penyebaran informasi yang tidak sesuai dengan faktanya. Banyak orang juga kerap menggunakan media social sebagai media penghancur yang mampu memecah persatuan bangsa Karena informasi yang di sebarkan tidak sesuai dengan fakta hingga menyebabkan banyak orang yang mempercayai hal tersebut sehingga menimbulkan berbagai macam kontra hingga menjadikan bibit tumbuh kembangnya radikalisme di kalangan masyarakat. Tak hanya masyarakat pada umumnya tapi juga para petinggi-petinggi negara juga turut larut dalam keadaan yang memperihatinkan ini. Radikalisme muncul merupakan dampak dari ketidakpuasan masyarakat terhadap berbagai problematika yang tak kunjung selesai. Hal ini terlihat dengan berbagai pertanyaan yang dilontarkan berbagai kalangan tentang makna Pancasila dan UUD 1945. Pengamalan Pancasila saat ini hanya sebatas ritual yang dilakukan setiap hari senin, namun tidak sampai pada proses manifestasi. Selain itu juga karena pengaruh ideologi yang cenderung kebarat-baratan, seperti ideologi Narsisisme dan Hedonisme.
Media sosial juga menghapus batasan-batasan manusia untuk bersosialisasi, batasan ruang maupun waktu, dengan media sosial ini manusia dimungkinkan untuk berkomunikasi satu sama lain dimanapun mereka berada dan kapanpun, tidak peduli seberapa jauh jarak mereka, dan tidak peduli siang atau pun malam. Instagram, facebook, twitter, youtube, line, path, dsb, merupakan beberapa dari sekian banyak media sosial yang popular. Fenomena ini sudah begitu familiar bagi masyarakat global khususnya dikalangan remaja. “Tiada Hari Tanpa Sosmed, Tiada Hari Tanpa Update”. Seolah telah menjadi gaya hidup, kini media sosial terasa seperti kebutuhan primer. Dari sekian banyak media social yang ada tentunya akan memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk memberikan dan menyampaikan pendapat dan apresiasi bahkan memperlihatkan tujuan pribadinya Namun perlu diingat bahwa media sosial adalah media umum yang menghubungkan banyak orang diseluruh dunia, sehingga apapun yang kita lakukan baik itu hal yang positif maupun negatif  bisa menyebar ke banyak orang ditempat yang berbeda dalam hitungan detik. Dengan kenyataan itu media sosial merupakan media yang sangat efektif dan efisien sekaligus media yang sangat rawan dan rentan. Karena tidak hanya hal- hal yang positif saja yang disebar secara menyeluruh dan cepat, namun sebaliknya hal negatif pun demikian, bahkan cenderung lebih cepat. Akhir-akhir ini banyak pihak yang tidak bertanggung jawab menyebarkan isu-isu hoax dan intoleransi hingga propaganda radikalisme yang dapat memicu disintegrasi bangsa dan negara kita.
Bahaya besar dari berita hoax dan propaganda radikalisme itu sejatinya adalah jika individu menjadi terpengaruh dan terjangkit hal tersebut, sehingga menjadi suatu keresahan sosial yang berdampak pada integrasi nasional. Sesungguhnya ada banyak sekali cara untuk mencegahnya dan itu semua dimulai dari diri kita sendiri. Jika kita ingin membentengi Indonesia dari isu hoax dan radikalisme maka kita harus membangun benteng didalam diri setiap rakyat Indonesia. Nilai-nilai luhur Pancasila merupakan ideologi bangsa yang universal, kompleks dan fleksibel yang dapat dijadikan material untuk membangun benteng di dalam diri kita. Kita sebagai generasi muda atau orang yang tentunya memiliki pandangan yang tegas akan penyebaran hal-hal negative yang bertujuan menghancurkan keutuhan bangsa harus menyatakan dengan tegas untuk menolak maraknya hal-hal yang berbau hoax Karena dari penyebaran informasilah banyak terbentuknya kontrofersi yang semakin marak dikehidupan bermasyarakat


( IND, 0617)

Dewok

Developer

Tim Redaksi 2D adalah sekumpulan mahasiswa-mahasiswi jurusan Pendidikan Teknik Informatika yang penuh dengan imajinasi unik, dan mengharapkan imajinasi tersebut terwujud melalui karya tulis. Sebuah Karya tulis yang dapat merubah keadaan lingkungan sekitar, pola pikir dan pandangan ke arah yang lebih baik.

0 komentar:

Posting Komentar