Gambar Kumpulan Sastra |
PANCASILA YA PANCASILA
Tujuan hidupku
Pedoman langkahku
Seiring embun menanti
Indahnya mentari di pagi hari
Engkau akan tetap disini
Engkau selalu dihati
Kami penerus bangsa
Pancasila ya Pancasila
Kami akan membela
Kami akan menjaga
Sekalipun itu merenggut nyawa
Kami tidak takut
Kami bukan pengecut
Berdiri tegak busungkan dada
Kami bangga dan cinta Indonesia
(LNS,0617)
NEGERIKU
Indonesia..
Terhampar luas
Sabang sampai Merauke
Rote sampai Miangas
Banyak suku dan budaya
Maupun ras dan agama
Kami tak sama, kami tak serupa
Dan kami berbeda
Tetapi kami Bhineka Tunggal Ika
Orang bilang negeri kita surga
Orang bilang tanah kita kaya raya
Tapi kita bukan menjaganya
Kita malah mencoba merusaknya
Coba dengar sebentar
Rintihan para pejuang
Coba tengok sejenak
Negeri kita sedang dilanda duka
Jangan hanya diam
Jangan hanya bungkam
Kita itu penerus bangsa
Mari kita jaga semuanya bersama
(LNS,0617)
(CERPEN) PERBEDAAN CINTA
Namaku
Krisna Putra. Aku berasal dari Bali aku adalah seorang mahasiswa di salah satu
Universitas terkenal di Bali, saat ini aku berada di semester genap. Kehidupan dikampus sangatlah terasa berbeda
dari kehidupan sekolah yang kujalani sebelumnya. Banyak teman-teman dari luar
kota yang menempuh pendidikan tingginya disini. Aku mempunyai seorang teman,
yang bernama Isyana, ia sangatlah cantik dan menawan, kulitnya putih, serta
tingginya yang semampai membuat semua mata tertuju kepadanya seiring langkahnya
berjalan melewati lorong-lorong kampus. Tidak hanya memiliki fisik yang oke
tetapi dia juga termasuk mahasiswa yang berprestasi serta ia pun pintar
memainkan alat musik biola. Aku sangat tertarik kepadanya, dan sangatlah senang
rasanya bisa mengenalnya dengan baik sebagai seorang teman. Ia berasal dari
Manado dan dia beragama Kristen.
Sewaktu
ada pagelaran akhir tahun, ia pun tampil di pagelaran itu. Alunan musiknya
sangat menyentuh jiwa, hingga semua terkagum dibuatnya. Setelah itu akupun
mengajaknya ke pasar malam untuk menikmati permainan yang ada disana dan
membeli es krim kesukaannya.
Setiap
hari aku pun hampir selalu bersamanya menikmati setiap momen yang ada. Hingga
sangatlah terasa nyaman dan mengingankan semuanya lebih dari seorang teman.
Seiring waktu berlalu, kamipun semakin dekat. Dan aku
pun semakin tertarik kepadanya.
Di
suatu sore, aku berjalan sendirian ditaman dekat kampus, menghirup udara segar
sehabis dibuat pusing dengan uas tadi dikampus. Aku memang senang melihat taman-taman
yang indah sembari duduk sendiri menikmati sejuknya dan indahnya pemandangan
bunga itu. Aneh rasanya karena aku
seorang laki-laki tapi menyukai taman bunga. Tetapi bagiku, sesuatu yang indah
itu memang sedap untuk dipandang. Kudengar langkah kaki yang berjalan kearahku dan seseorang
pun mengagetkanku. “Hei kris, sendirian aja” Aku pun kaget dan langsung menoleh kearahnya “Hei na,
darimana? Sini duduk” dan kami bercerita tentang keseharian kami dikampus tadi
pagi. Kami menikmati senja berdua memandang ke awan dan aku berharap suatu
impian yang aku dambakan bisa menjadi kenyataan. Tidak terasa waktu terlalu cepat bersamanya, akhirnya
kami memutuskan untuk pulang bersama..
Keesokan
harinya, karena libur kuliah. Aku pun memutuskan untuk pergi ke pantai
sendirian, ingin saja rasanya menikmati waktu sendiri saat memang tak ada lagi
yang bisa menemani. Mentari pagi yang sangat indah, debur ombak yang
begitu menghanyutkan rasa, dan semilir angin yang terasa menyejukkan. Aku
berbaring dipasir pantai menjemur badanku yang terasa pegal sehabis mengerjakan
tugas kemarin. Tiba-tiba suara lembut itu mengagetkanku “ Hei Kris, sedang apa
kamu disini?” entah mengapa aku terdiam, kenapa ia selalu ada dimanapun dan
selalu membuatku terus mendambakannya. Aku tidak tahan rasanya ingin mengeluarkan semua yang
aku rasa, aku tidak bisa menahan semuanya ini terlalu lama, aku tidak bisa
terus menerus mencintai dalam diam. Aku harus mengatakannya, entah dia akan
menerima ataupun menolakku. Karena itu adalah pilihannya, setidaknya aku sudah
jujur terhadap perasaanku sendiri. Jantungku berdegup kencang dengan kata kata yang
terbata bata aku mencoba untuk mengungkapkannya “ Is..yana…” “Ya kris, kenapa?” ia yang tadi duduk disebelahku
sambil bermain pasir langsung menoleh kearahku. “Aku menyayangimu, aku ingin kita lebih dari seorang
teman, aku ingin menjagamu” kataku. Ia pun kaget dan langsung mengambil tanganku “ Kris,
kamu tau, akupun menyayangimu. Tapi tak lebih dari seorang teman, aku sangat
senang bisa bersamamu, aku nyaman dengan hubungan kita yang sekarang, aku tak
bisa lebih dari ini, kamu tau kita berbeda, keyakinan kita yang berbeda kris,
aku yakin kamu bisa dapet wanita yang seiman dan bisa jadi yang terbaik, aku ga
bisa, maaf” dengan lirih ia menjawab pertanyaanku itu dan langsung segera
beranjak pergi meninggalkanku.
Dan
yang kamu tau, hatiku seketika itu rapuh, hancur dan ingin rasanya ku keluarkan
dari organ dalamku. Apa yang aku harapkan tak bisa menjadi kenyataan, tapi aku
tau kita itu berbeda, kita itu tak bisa bersama. Keyakinan ini memang yang
membuat semuanya tidak bisa bersatu.
Di
suatu malam, entah kenapa aku ingin pergi ke taman bunga dekat kampusku yang
memang adalah tempat favoritku saat aku merasa jenuh. Aku duduk sendiri sembari
melihat indahnya langit malam. Bintang begitu bersinar hari ini tidak seperti
hatiku yang sangat gelap gulita. Aku mendengar langkah kaki seseorang yang berjalan ke
arahku “ kris….” Aku langsung menoleh kearah suara itu berasal dan
ternyata itu adalah Risa, teman dekat Isyana. Ia pun langsung menuju kearahku dan duduk disampingku. “kris kamu ngapain disini?” tanyaku. “hanya ingin menghirup udara segar dan menikmati
indahnya malam” jawabku “ada masalah ya sama Isyana?” Aku hanya menjawab “nothing” Aku tidak bisa menceritakan ini kepada Risa, ini
membuatku seperti membuka perban luka. Ternyata isyana sudah menceritakan semuanya kepada
Risa.“Aku tau semuanya, tentang perasaanmu kepadanya juga
tentang perasaan dia kepadamu, Isyana menyayangimu kris, ia sebenarnya ingin menerima.
Tapi kamu tau masa lalunya begitu pahit, ia pernah menjalin hubungan dengan
Tito, kakakku. Yang kamu tau kakakku beragama islam, tapi karena rasa cintanya
yang begitu besar ia menerima dan menjalani hubungan dengannya. Seiring
berjalannya waktu, saling menerima satu sama lain adalah sesuatu yang
sebenarnya sulit saat tau kita berbeda, apalagi berbeda keyakinan. Saat kakakku
setiap hari jumat pergi ke masjid untuk sholat jumat ia selalu menemani, saat
Isyana setiap minggu ke gereja kakakku pun juga menemani. Saat kakakku
menikmati ibadahnya ia pun menghormatinya begitu juga sebaliknya. Aku melihat
perbedaan yang begitu indah diantara keduanya. Sangatlah senang rasanya melihat
mereka menghargai sesama. Entah apa yang membuat kakakku berubah drastis, ia
selingkuh bersama wanita lain. Dan yang ku tau wanita itu sholehah, ia anak
seorang ustad yang terkenal dikampungnya. Makanya kenapa Isyana merasa dirinya
tidak pantas dan memutuskan hubungan dengan kakakku. Itulah alasan kenapa dia
tidak bisa menerimamu, karena pengalaman sebelumnya membuat dia tidak pantas
bersama dengan seseorang yang berbeda agama” ucapan Risa.
Aku
hanya termanggut dan diam, mengerti apa yang memang sebenarnya yang ia rasakan
sebelumnya hingga tidak bisa menerimaku. Aku berpikir sebenarnya perbedaan itu
seharusnya bisa menjadi pemersatu yang kuat. Tetapi dalam masalah keyakinan
anutan kepercayaan agama yang berbeda itu tidak bisa dipaksakan untuk
dipersatukan. Kita memilih untuk bertahan dengan agama kita, dan merelakan dia
atau kita memilih dia dan melepas keyakinan agama sebelumnya.
(LNS,WID,0617)
0 komentar:
Posting Komentar