Tim Redaksi 2D adalah sekumpulan mahasiswa-mahasiswi jurusan Pendidikan Teknik Informatika yang penuh dengan imajinasi unik, dan mengharapkan imajinasi tersebut terwujud melalui karya tulis. Sebuah Karya tulis yang dapat merubah keadaan lingkungan sekitar, pola pikir dan pandangan ke arah yang lebih baik.
Tim Redaksi 2D adalah sekumpulan mahasiswa-mahasiswi jurusan Pendidikan Teknik Informatika yang penuh dengan imajinasi unik, dan mengharapkan imajinasi tersebut terwujud melalui karya tulis. Sebuah Karya tulis yang dapat merubah keadaan lingkungan sekitar, pola pikir dan pandangan ke arah yang lebih baik.
Media sosial adalah sebuah
media untuk bersosialisasi satu sama lain, sarana aktualisasi diri dan
dilakukan secara online yang memungkinkan manusia untuk saling berinteraksi
tanpa dibatasi ruang dan waktu.
Media sosial menghapus
batasan-batasan manusia untuk bersosialisasi, batasan ruang maupun waktu,
dengan media sosial ini manusia dimungkinkan untuk berkomunikasi satu sama lain
dimanapun mereka berada dan kapanpun, tidak peduli seberapa jauh jarak mereka,
dan tidak peduli siang atau pun malam.
Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan
media sosial sebagai "sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang
membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan
penciptaan dan pertukaran user-generated
content".
Instagram, facebook, twitter,
youtube, line, path,dsb, merupakan beberapa dari sekian banyak media sosial
yang popular. Fenomena ini sudah begitu familiar bagi masyarakat global
khususnya dikalangan remaja. “Tiada Hari Tanpa Sosmed, tiada hari tanpa update”.
Seolah telah menjadi gaya hidup, kini media sosial terasa
seperti kebutuhan primer. Dikatakan demikian karena media sosial memberikan akses
kemudahan bagi kita dalam berkomunikasi, mendapatkan informasi, sarana promosi,
jual beli online, media pendidikan, hiburan, sarana aktualisasi diri bahkan
hingga kritik sosial dan politik. Namun perlu diingat bahwa media sosial adalah
media umum yang menghubungkan banyak orang diseluruh dunia, sehingga apapun
yang kita lakukan baik itu hal yang positif maupun negatif bisa menyebar ke banyak orang ditempat yang
berbeda dalam hitungan detik. Dengan kenyataan itu media sosial merupakan media
yang sangat efektif dan efisien sekaligus media yang sangat rawan dan rentan.
Karena tidak hanya hal- hal yang positif saja yang disebar secara menyeluruh
dan cepat, namun sebaliknya hal negatifpun demikian, bahkan cenderung lebih
cepat. Akhir –akhir ini banyak pihak yang tidak bertanggung jawab menyebarkan
isu – isu hoax dan intoleransi hingga propaganda radikalisme yang dapat memicu
disintegrasi bangsa dan negara kita.
Hal ini sangatlah
penting untuk diperhatikan, mengingat peluang penyebaran isu hoax dan radikalisme
melalui media sosial sangatlah tinggi, jika kita lihat dari pernyataan
kemenkominfo(kementrian komunikasi dan infomatika Republik Indonesia) bahwa
pengguna internet di Indonesia mencapai 63 juta orang. Sehingga dengan jumlah
sekian lebih dari cukup untuk terjangkit berita hoax dan radikalisme ini melaui
media sosial. terlebih orang Indonesia zaman sekarang sangat cepat menyimpulkan
sesuatu tanpa membaca dan memahami secara utuh. Selain itu kebiasaan ikut –
ikutan juga salah satu penyebab signifikan meningkatnya berita hoax dan
radikalisme tersebut.
Bahaya besar dari
berita hoax dan propaganda radikalisme itu sejatinya adalah jika individu
menjadi terpengaruh dan terjangkit hal tersebut, sehingga menjadi suatu
keresahan sosial yang berdampak pada integrasi nasional.
Sesungguhnya ada
banyak sekali cara untuk mencegahnya dan itu semua dimulai dari diri kita
sendiri. Jika kita ingin membentengi Indonesia dari isu hoax dan radikalisme
maka kita harus membangun benteng didalam diri setiap rakyat Indonesia. Nilai-
nilai luhur Pancasila merupakan ideology bangsa yang universal, kompleks dan
fleksibel yang dapat dijadikan material untuk membangun benteng didalam diri
kita.
Kita sebagai
generasi muda penerus bangsa. Khususnya mahasiswa yang dipandang sebagai
intelektual muda yang berkarakter dan juga seringkali dijadikan parameter dalam
masyarakat harus mampu menolak dengan
tegas hoax dan radikalisme yang menjadi booming akhir-akhir ini. Radikalisme
yakni sebuah kelompok atau gerakan politik yang kendur
dengan tujuan mencapai kemerdekaan atau pembaruan electoral yang mencakup
mereka yang berusaha mencapai republikanisme, penghapusan gelar, redistribusi
hak milik dan kebebasan pers, dan dihubungkan dengan perkembangan liberalisme. Sedangkan hoax itu merupakan Sebuah pemberitaan palsu
adalah usaha untuk menipu atau mengakali pembaca/pendengarnya untuk
mempercayai sesuatu, padahal sang pencipta berita palsu tersebut tahu bahwa
berita tersebut palsu. Maka dari
itu kita juga harus mampu melindungi diri sendiri dan
menularkannya pada orang lain. Menolak bukan berarti dengan kecaman, kekerasan,
ataupun tindakan negative lainnya yang dapat merugikan, tapi ini bisa dimulai
dengan mengamalkan secara nyata Pancasila, mendasari jiwa dengan Pancasila,
seperti slogan “aku Indonesia, aku Pancasila” yang marak di posting di media
sosial dalam memperingati hari lahirnya Pancasila pada tanggal 1 juni 2017 yang
lalu. Ini hendaknya bukan hanya euphoria dan tindakan ikut –ikutan semata,
tetapi ini bisa menjadi bukti bahwa generasi muda Indonesia adalah individu
Indonesia sejati yang berjiwa Pancasila dan dapat mengimplementasikan Pancasila
dalam bertidak dan berperilaku dalam kehidupan sehari - harinya. Perlu
kesadaran besar bahwa Indonesia itu ada karena keberagaman dan persatuan,
seperti halnya semboyan bangsa kita bhineka tunggal ika. Didalam Bhineka
Tunggal itu memiliki makna bahwa perbedaan bukanlah menjadi pemisah ataupun
penghalang, melainkan dapat dijadikan sebagai alat pemersatu bangsa . Jadi kita
harus mengesampingkan SARA jika kita mengaku sebagai bangsa Indonesia. Tidak
ada suku, agama, ras, atau adat istiadat yang lebih tinggi atau lebih rendah,
di tanah Indonesia semuanya sesungguhnya sama dan semuanya termuat dalam
Pancasila.
Dunia digital dan
teknologi yang berkembang pesat sekarang sesungguhnya adalah dimensi lain dari
dunia nyata. Selain banyaknya keuntungan yang bisa didapat dari menggunakan
media sosial tentunya selalu diiringi dengan dampak buruk. Kita sebagai
generasi muda yang tidak bisa lepas dari kemajuan teknologi harus mampu
menggunakan kecanggihan teknologi sebagaimana mestinya agar mampu memperkuat
dan membawa Indonesia kearah kemajuan di masa depan. Jika kita mendasarinya
dengan niat yang baik tentu hal baik pula yang kita dapat begitupun sebaliknya.
Mulai saat ini juga kita harus mengingat dan membiasakan lagi nilai – nilai moral
bangsa kita yang sering diajarkan orang tua sewaktu kecil, budaya membaca,
berpikir dahulu sebelum bertindak, biasakan untuk memastikan sesuatu terlebih
dahulu, jangan menjadi orang yang suka ikut –ikutan, kita harus menjadi orang
yang konsisten dan berprinsip. Menjadi generasi muda cerdas berpaham satu
Pancasila serta mampu menggunakan media sosial dengan bijak.
(Mon,0617)
Bertindak Nyata Perangi Radikalisme
Media sosial juga menghapus batasan-batasan manusia untuk bersosialisasi, batasan ruang maupun waktu, dengan media sosial ini manusia dimungkinkan untuk berkomunikasi satu sama lain dimanapun mereka berada dan kapanpun, tidak peduli seberapa jauh jarak mereka, dan tidak peduli siang atau pun malam. Instagram, facebook, twitter, youtube, line, path, dsb, merupakan beberapa dari sekian banyak media sosial yang popular. Fenomena ini sudah begitu familiar bagi masyarakat global khususnya dikalangan remaja. “Tiada Hari Tanpa Sosmed, Tiada Hari Tanpa Update”. Seolah telah menjadi gaya hidup, kini media sosial terasa seperti kebutuhan primer. Dari sekian banyak media social yang ada tentunya akan memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk memberikan dan menyampaikan pendapat dan apresiasi bahkan memperlihatkan tujuan pribadinya Namun perlu diingat bahwa media sosial adalah media umum yang menghubungkan banyak orang diseluruh dunia, sehingga apapun yang kita lakukan baik itu hal yang positif maupun negatif bisa menyebar ke banyak orang ditempat yang berbeda dalam hitungan detik. Dengan kenyataan itu media sosial merupakan media yang sangat efektif dan efisien sekaligus media yang sangat rawan dan rentan. Karena tidak hanya hal- hal yang positif saja yang disebar secara menyeluruh dan cepat, namun sebaliknya hal negatif pun demikian, bahkan cenderung lebih cepat. Akhir-akhir ini banyak pihak yang tidak bertanggung jawab menyebarkan isu-isu hoax dan intoleransi hingga propaganda radikalisme yang dapat memicu disintegrasi bangsa dan negara kita.
( IND, 0617)
Gambar. Sejumlah peserta mengibarkan bendera Merah Putih ketika mengikuti Apel Gelar Nasional Bela Negara Tahun 2016 di Lapangan Monas, Jakarta, Selasa (23/8). ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf.
TUJUAN HIDUP KAMI BANGSA INDONESIA
TUJUAN HIDUP KAMI BANGSA INDONESIA
YANG
SIAP UNTUK MEMBELA BANGSA
“Indonesia” apa yang terlintas
dalam pikiran kita jika mendengar kata Indonesia? Saya, kami, kita menganggap
bahwa Indonesia merupakan sebuah wadah yang siap menerima berbagai macam suku,
budaya, dan keyakinan Indonesia adalah wadah yang harus kita jaga, karena
bangsa Indonesialah yang akan menyaksikan berbagai bentuk kegiatan kita
bermasyarakat, Indonesia adalah negara yang indah dengan berbagai macam budaya
yang dapat kita temui di dalamnya banyak kisah, misteri, budaya, kesenian,
keanekaragaman yang membuat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang penuh warna
dan menjanjikan kita akan keindahan sebuah kehidupan. “Persatuan Indonesia”
betapa gagahnya kata itu, kata yang mampu mencerminkan kekukuhan dan keutuhan
bangsa Indonesia sebagai bagsa yang bersatu dan berdaulat, banyak filosofi yang
mampu menggambarkan bangsa Indonesia namun “kita”, kitalah bangsa Indonesia,
kitalah yang mampu mencerminkan ketangguhan bangsa Indonesia kita sebagai seorang
pemuda yang akan merintis tujuan Indonesia yang lebih baik. Pancasila tentunya
kita takkan asing akan kata itu, bagaimana tidak, Pancasila sudah melekat dalam
kehidupan kami dalam menjalani keseharian di negara Indonesia ini. Sudah kita
ketahui bahwa Pancasila merupakan sebuah dasar yang membentuk bangsa Indonesia
melalui banyak kisah melalui banyak perjuangan yang mampu membentuk Pancasila
sebagai dasar negara banyak hal-hal mendalam yang tentunya juga akan
mengambarkan keadaan dan kehidupan masyarakat yang berada di dalamnya, namun
masa sekarang tentunya makin banyak oknum-oknum yang ingin menghancurkan
keutuhan bangsa maka kita sebagai generasi mudalah yang akan memberantas
berbagai bentuk ancaman yang mengancam keutuhan bangsa kita. Kitalah yang akan menegakkan
sebuah keadilan dan rasa nyaman akan yang sudah dijanjikan oleh bangsa ini dan kita
juga sebagai generasi muda yang akan melanjutkan perjuangan pahlawan bangsa yang
telah mendahului. “Kami”, ya, kata kami merupakan kata yang cocok untuk
menunjukkan bangsa yang bersatu dalam keberagaman budaya yang begitu indah. Itulah
Indonesia yang selalu kami cintai dan akan selalu kami jaga.
(WP,0617)
Mendengar nama Ir. Joko Widodo atau yang lebih akrab disapa
Jokowi, kita pasti ingat dengan seorang
pemimpin yang memiliki gaya yang khas
suka blusukan. Beliau adalah presiden ke-7 Indonesia yang terpilih bersama
wakil presiden Muhammad jusuf kalla dalam pemilu presiden tahun 2014. Sebelum itu ia pernah menjabat sebagai
gubernur DKI Jakarta dan juga walikota dari kota Solo. Ketika menjabat sebagai
walikota Solo pada tahun 2005 sampai 2010, beliau dikenal sebagai orang yang
memiliki semangat orang jawa (spirit of java)
dimana ia mampu mengubah wajah dari kota Solo. Dari keberhasilannya
itulah ia mulai banyak dikenal orang.
Gambar Presiden Jokowi sedang tersenyum (09/06). Mobogine.com |
Karier politik Jokowi dimulai pada tahun
2005, ia menjabat sebagai walikota Solo. Dengan pengalaman yang didapatkan di
masa mudanya, Ia mulai mengubah penataan kota yang buruk dan menghadapi
berbagai penolakan masyarakat yang ingin ditertibkanya dengan melaui
pendekatan-pendekatan yang “memanusiakan manusia” dan kemampuan komunikasi politik Jokowi yang
begitu berbeda dengan pemimpin-pemimpin sebelumnya, yang kemudian menjadikannya
sebuah kajian riset mahasiswa pascasarjana Universitas Undiksha. Kemudian pada
tahun 2012 ia diminta sebagai mencalonkan diri sebagai gubernur DKI Jakarta dan
diusung oleh partai PDI-P. Tahun 2014, sosok wong cilik yang dikenal dengan
gaya blusukannya ini secara resmi dilantik menjadi presiden Republik Indonesia
ke-7. Ketika Jokowi dilantik sebagi presiden, banyak masyarakat yang ikut
merayakannya. Tidak hanya dari tim suksesnya saja, melainkan kalangan bawah
juga ikut merayakan pengangkatan presiden ke-7 ini didalam pesta demokrasi.
Presiden Jokowi menegaskan sikap politik untuk
memimpin Indonesia dengan kekayaan manusia, budaya, pluralistic supaya tidak
kehilangan arah dalam mengejawantahkan UUD dan makna pancasila ini tercermin
dalam pernyataan beliau “Saya
sebagai seorang Presiden juga harus punya ideologi jelas, apa itu? Berdaulat,
berdikari dan berkepribadian. Ideologi kita sama, Pancasila, tetapi cara penerapannya
berbeda. Ada yang lewat gerakan perubahan restorasi Indonesia, ada yang lewat
cara cara lain. Seorang pemimpin baik di kota, kabupaten, gubernur provinsi,
tingkat nasional, memimpin itu harus punya ideologi. Harus ada ideologinya.
Tanpa itu kita tak punya arah
(ID, 0617)
Hari tanggal : Kamis, 8 juni 2017
Narasumber : Teguh Darmawan
“ Fanatik Mengubah Segalanya ”
Gambar , Narasumber: Teguh Darmawan. |
1.
Apa
itu pancasila menurut pandangan anda?
Pancasila menurut pandangan saya adalah
dasar yang memang sudah ditemukan oleh proklamator kita , hal itu sudah tentu
dibuat dengan sangat merepresentasikan dari budaya dan juga karakteristik dari
bangsa Indonesia. Ditambah lagi sebelum terbentuknya pancasila banyak sekali proses
proses dari terbentuknya piagam Jakarta melalui sidang Panitia Sembilan , dan
juga banyak sidang yang telah dilewati hingga kemudian disahkan nya pada sidang
PPKI , jadi pancasila ini murni dasar yang memang representasinya itu nyata
terkait dengan kultur kita yaitu budayanya.
2.
Siapa
yang menurut anda bisa dijadikan role model bagi mahasiswa undiksha dalam mengamalkan
pancasila sarana nyata?
Yang cocok dijadikan role model menurut
saya model secara social itu tidak harus orang – orang yang memiliki jabatan
atau status yang tinggi, tidak harus strata pendidikannya. Ya kita bisa melihat
teman kita ataupun orang yang memang sudah secara nyata banyak
mengimplementasikan nilai – nilai pancasila. Dalam mengamalkan nilai pancasila
tidaklah harus perbuatan yang terlalu ideal melainkan dengan melakukan
perbuatan yang sederhana dan bisa dilakukan sehari-hari contohnya seperti
saling menghormati antar umat beragama, toleran kepada teman – teman. Pandai-pandailah
memilih model untuk dijadikan tauladan.
3.
Sebagai
salah satu mahasiswa yang pernah aktif di ormawa undiksha bagaimana tanggapan anda
mengenai video yang dibuat oleh salah satu ormawa undiksha yang sempat viral
belakangan ini.? Kalau
vidonya tu arahnya bukan bermaksud mencela
jadi videonya bisa dinilai dalam dua sisi yaitu sisi negative dan sisi positif
mungkin banyak yag belum paham akan maksud di video jadi seharusnya video tersebut harus di simak
dengan baik agar tidak menjadi kesalahpahaman jadi kalau kita menyampaikan
aspirasi itu tidak masalah tergantung cara mempublikasikan dan
mengkominikasikannya ke masyarakat, kita dalam menyampaikan aspirasi juga harus
melihat keaadaan agar tidak memperkeruh dan terlibat dalam suasanya yang ada
tersebut
4.
Kapan
momentum yang baik untuk meredakan gerakan radikalisme di indonesia?
Setiap hari kita bisa merekan gerakan
radikalisme dengan mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan kita mengamalkan nilai-nilai pancasia kita tentunya dapat
memebentegi diri kita dari radikalisme tersebut, contohnya ada vido tentang
disintegrasi nas ional kita tidak usah menghiraukannya biarkan lembaga yang
berwenang yang mengurusi masalah terseut sehingga tidak terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan.
5. Menurut
anda bagaimana kontribusi mahasiswa dalam menangkal radikalisme dan menangkal
pancasila secara nyata?
Mahasiswa
dipandang sebagai intelektual muda yang berkarakter dan juga seringkali
dijadikan parameter dalam masyarakat harus mampu menolak dengan tegas hoax dan radikalisme yang menjadi
muncul akhir-akhir ini. Kita juga harus mampu melindungi diri sendiri dan
menularkannya pada orang lain. Menolak bukan berarti dengan kecaman, kekerasan,
ataupun tindakan negative lainnya yang dapat merugikan, tapi ini bisa dimulai
dengan mengamalkan secara nyata Pancasila, mendasari jiwa dengan Pancasila. Kontribusi
mahasiswa sangat diharapkan untuk dapat meredakan radikalisme. Posisi mahasiswa
sebagai intelektual muda yang mampu menjadi pihak netral dalam problematik
radikalisme yang sekarang menjadi polemik di negara kita.
(Ris 06/17)
Gambar Ir. Soekarno menyuarakan pidatonya Oleh http://www.wallpapersxl.com
RESENSI
Ø IDENTITAS FILM
Judul Film : Soekarno
Sutradara : Hanung Bramantyo
Produser : Raam Pujabi
Editing :Cesa David Luckmansya
Tahun pembuatan : 2013
Durasi : 150 minutes
Ø Pemeran :
·
Ario Bayu –
Soekarno
·
Lukman Sardi –
Hatta
·
Tanta Ginting – Sjahrir
·
Tika Bravani –
Fatmawati
·
Maudy Koesnaedi -
Inggit Garnasih
·
Sujiwo Tejo -
Soekemi Sosrodihardjo (Ayah Soekarno)
·
Ayu Laksmi - Ida
Ayu Nyoman Rai (Ibu Soekarno)
·
Mathias Muchus -
Hassan Din (ayah Fatmawati)
·
Rully
Kertaredjasa - Ibu Fatmawati
·
Ferry Salim –
Sakaguchi
·
Agus Kuncoro -
Gatot Mangkuprojo
·
Stefanus Wahyu -
Sayuti Melik
·
Elang –
Kartosuwiryo
·
Agus Mahesa - Ki
Hadjar Dewantara
·
Hamid Salad -
Achmad Soebardjo
·
Hengky Solaiman -
Koh Ah Tjun (pedagang China)
·
Ria Irawan -
Ceuceu (mucikari)
·
Emir Mahira -
Soekarno remaja
·
Aji Santosa -
Soekarno kanak-kanak
·
Michael Tju –
Hirohito
Ø Alur
Film : Alur Maju
Ø SINOPSIS
Jangan sekali-sekali
merupakan sejarah bangsa kita. Kita harus melihat ke belakang bagaimana kisah
hidup dan perjuangan Sang Proklamator dalam membuat bangsa Indonesia menjadi
merdeka.
Lahir dengan nama Kusno, dan karena sering sakit diganti
oleh ayahnya dengan nama Soekarno. Besar harapan anak kurus itu menjelma
menjadi ksatria layaknya tokoh pewayangan - Adipati Karno. Harapan bapaknya terpenuhi,
umur 24 tahun Sukarno berhasil mengguncang podium, berteriak: Kita Harus
Merdeka Sekarang!!! Akibatnya, dia harus dipenjara. Dituduh menghasut dan
memberontak. Tapi keberanian Sukarno tidak pernah padam. Pledoinya yang sangat
terkenal, Indonesia Menggugat, mengantarkannya ke pembuangan di Ende, lalu ke
Bengkulu.
Di Bengkulu, Sukarno istirahat sejenak dari politik. Hatinya
tertambat pada gadis muda bernama Fatmawati. Padahal Sukarno masih menjadi
suami Inggit Garnasih, perempuan yang lebih tua 12 tahun dan selalu menjadi
perisai baginya ketika di penjara maupun dalam pengasingan. Kini, Inggit harus
rela melihat sang suami jatuh cinta. Di tengah kemelut rumah tangganya,Jepang
datang mengobarkan perang Asia Timur Raya. Berahi politik Soekarno kembali
bergelora.
Hatta dan Sjahrir, rival politik Sukarno, mengingatkan bahwa
Jepang tidak kalah bengisnya dibanding Belanda. Tapi Sukarno punya keyakinan,
Jika kita cerdik, kita bisa memanfaatkan Jepang untuk meraih kemerdekaan. Hatta
terpengaruh, tapi Sjahrir tidak. Kelompok pemuda progresif pengikut Sjahrir
bahkan mencemooh Sukarno-Hatta sebagai kolaborator. Keyakinan Sukarno tak
goyah.
Sekarang, kemerdekaan Indonesia terwujud pada tanggal 17
Agustus 1945. Di atas kereta kuda, Haji Oemar Said (HOS) Cokroaminoto berwejang
kepada Sukarno muda: Manusia itu sama misteriusnya dengan alam, tapi jika kau
bisa menggenggam hatinya, mereka akan mengikutimu. Kalimat ini selalu dipegang
Sukarno sampai dia mewujudkan mimpinya: Indonesia Merdeka!
Ø Kelebihan
1. Karakter serta penokohan dalam film tersebut sangatlah
mendalami sesuai dengan karakter realitas sejarah yang ada.
2. Sebelum penggarapan film ini, telah dilakukannya berbagai
riset yang akan menciptakan kedetilan dari film tersebut. Sehingga menciptakan
kepuasan bagi masyarakat yang menontonnya serta berbagai riset tersebut telah
menjadikan film ini menampilkan berbagai pristiwa yang kemungkinan banyak orang
tidak mengetahuinya.
3. Penokohan Soekarno tersebut, dimana sangat menjiwai rasa nasionalismenya
untuk memerdekakan Negara Indonesia.
Ø Kekurangan
Pada film ini, menjelaskan tentang sejarah
Indonesia yang dimana yang terjadi sebelum Indonesia merdeka. Profil utama
yakni Soekarno yang menjadi proklamator kemerdekaan dimana semua orang tahu dan
alur
Gambar Kumpulan Sastra |
PANCASILA YA PANCASILA
Tujuan hidupku
Pedoman langkahku
Seiring embun menanti
Indahnya mentari di pagi hari
Engkau akan tetap disini
Engkau selalu dihati
Kami penerus bangsa
Pancasila ya Pancasila
Kami akan membela
Kami akan menjaga
Sekalipun itu merenggut nyawa
Kami tidak takut
Kami bukan pengecut
Berdiri tegak busungkan dada
Kami bangga dan cinta Indonesia
(LNS,0617)
NEGERIKU
Indonesia..
Terhampar luas
Sabang sampai Merauke
Rote sampai Miangas
Banyak suku dan budaya
Maupun ras dan agama
Kami tak sama, kami tak serupa
Dan kami berbeda
Tetapi kami Bhineka Tunggal Ika
Orang bilang negeri kita surga
Orang bilang tanah kita kaya raya
Tapi kita bukan menjaganya
Kita malah mencoba merusaknya
Coba dengar sebentar
Rintihan para pejuang
Coba tengok sejenak
Negeri kita sedang dilanda duka
Jangan hanya diam
Jangan hanya bungkam
Kita itu penerus bangsa
Mari kita jaga semuanya bersama
(LNS,0617)
(CERPEN) PERBEDAAN CINTA
Namaku
Krisna Putra. Aku berasal dari Bali aku adalah seorang mahasiswa di salah satu
Universitas terkenal di Bali, saat ini aku berada di semester genap. Kehidupan dikampus sangatlah terasa berbeda
dari kehidupan sekolah yang kujalani sebelumnya. Banyak teman-teman dari luar
kota yang menempuh pendidikan tingginya disini. Aku mempunyai seorang teman,
yang bernama Isyana, ia sangatlah cantik dan menawan, kulitnya putih, serta
tingginya yang semampai membuat semua mata tertuju kepadanya seiring langkahnya
berjalan melewati lorong-lorong kampus. Tidak hanya memiliki fisik yang oke
tetapi dia juga termasuk mahasiswa yang berprestasi serta ia pun pintar
memainkan alat musik biola. Aku sangat tertarik kepadanya, dan sangatlah senang
rasanya bisa mengenalnya dengan baik sebagai seorang teman. Ia berasal dari
Manado dan dia beragama Kristen.
Sewaktu
ada pagelaran akhir tahun, ia pun tampil di pagelaran itu. Alunan musiknya
sangat menyentuh jiwa, hingga semua terkagum dibuatnya. Setelah itu akupun
mengajaknya ke pasar malam untuk menikmati permainan yang ada disana dan
membeli es krim kesukaannya.
Setiap
hari aku pun hampir selalu bersamanya menikmati setiap momen yang ada. Hingga
sangatlah terasa nyaman dan mengingankan semuanya lebih dari seorang teman.
Seiring waktu berlalu, kamipun semakin dekat. Dan aku
pun semakin tertarik kepadanya.
Di
suatu sore, aku berjalan sendirian ditaman dekat kampus, menghirup udara segar
sehabis dibuat pusing dengan uas tadi dikampus. Aku memang senang melihat taman-taman
yang indah sembari duduk sendiri menikmati sejuknya dan indahnya pemandangan
bunga itu. Aneh rasanya karena aku
seorang laki-laki tapi menyukai taman bunga. Tetapi bagiku, sesuatu yang indah
itu memang sedap untuk dipandang. Kudengar langkah kaki yang berjalan kearahku dan seseorang
pun mengagetkanku. “Hei kris, sendirian aja” Aku pun kaget dan langsung menoleh kearahnya “Hei na,
darimana? Sini duduk” dan kami bercerita tentang keseharian kami dikampus tadi
pagi. Kami menikmati senja berdua memandang ke awan dan aku berharap suatu
impian yang aku dambakan bisa menjadi kenyataan. Tidak terasa waktu terlalu cepat bersamanya, akhirnya
kami memutuskan untuk pulang bersama..
Keesokan
harinya, karena libur kuliah. Aku pun memutuskan untuk pergi ke pantai
sendirian, ingin saja rasanya menikmati waktu sendiri saat memang tak ada lagi
yang bisa menemani. Mentari pagi yang sangat indah, debur ombak yang
begitu menghanyutkan rasa, dan semilir angin yang terasa menyejukkan. Aku
berbaring dipasir pantai menjemur badanku yang terasa pegal sehabis mengerjakan
tugas kemarin. Tiba-tiba suara lembut itu mengagetkanku “ Hei Kris, sedang apa
kamu disini?” entah mengapa aku terdiam, kenapa ia selalu ada dimanapun dan
selalu membuatku terus mendambakannya. Aku tidak tahan rasanya ingin mengeluarkan semua yang
aku rasa, aku tidak bisa menahan semuanya ini terlalu lama, aku tidak bisa
terus menerus mencintai dalam diam. Aku harus mengatakannya, entah dia akan
menerima ataupun menolakku. Karena itu adalah pilihannya, setidaknya aku sudah
jujur terhadap perasaanku sendiri. Jantungku berdegup kencang dengan kata kata yang
terbata bata aku mencoba untuk mengungkapkannya “ Is..yana…” “Ya kris, kenapa?” ia yang tadi duduk disebelahku
sambil bermain pasir langsung menoleh kearahku. “Aku menyayangimu, aku ingin kita lebih dari seorang
teman, aku ingin menjagamu” kataku. Ia pun kaget dan langsung mengambil tanganku “ Kris,
kamu tau, akupun menyayangimu. Tapi tak lebih dari seorang teman, aku sangat
senang bisa bersamamu, aku nyaman dengan hubungan kita yang sekarang, aku tak
bisa lebih dari ini, kamu tau kita berbeda, keyakinan kita yang berbeda kris,
aku yakin kamu bisa dapet wanita yang seiman dan bisa jadi yang terbaik, aku ga
bisa, maaf” dengan lirih ia menjawab pertanyaanku itu dan langsung segera
beranjak pergi meninggalkanku.
Dan
yang kamu tau, hatiku seketika itu rapuh, hancur dan ingin rasanya ku keluarkan
dari organ dalamku. Apa yang aku harapkan tak bisa menjadi kenyataan, tapi aku
tau kita itu berbeda, kita itu tak bisa bersama. Keyakinan ini memang yang
membuat semuanya tidak bisa bersatu.
Di
suatu malam, entah kenapa aku ingin pergi ke taman bunga dekat kampusku yang
memang adalah tempat favoritku saat aku merasa jenuh. Aku duduk sendiri sembari
melihat indahnya langit malam. Bintang begitu bersinar hari ini tidak seperti
hatiku yang sangat gelap gulita. Aku mendengar langkah kaki seseorang yang berjalan ke
arahku “ kris….” Aku langsung menoleh kearah suara itu berasal dan
ternyata itu adalah Risa, teman dekat Isyana. Ia pun langsung menuju kearahku dan duduk disampingku. “kris kamu ngapain disini?” tanyaku. “hanya ingin menghirup udara segar dan menikmati
indahnya malam” jawabku “ada masalah ya sama Isyana?” Aku hanya menjawab “nothing” Aku tidak bisa menceritakan ini kepada Risa, ini
membuatku seperti membuka perban luka. Ternyata isyana sudah menceritakan semuanya kepada
Risa.“Aku tau semuanya, tentang perasaanmu kepadanya juga
tentang perasaan dia kepadamu, Isyana menyayangimu kris, ia sebenarnya ingin menerima.
Tapi kamu tau masa lalunya begitu pahit, ia pernah menjalin hubungan dengan
Tito, kakakku. Yang kamu tau kakakku beragama islam, tapi karena rasa cintanya
yang begitu besar ia menerima dan menjalani hubungan dengannya. Seiring
berjalannya waktu, saling menerima satu sama lain adalah sesuatu yang
sebenarnya sulit saat tau kita berbeda, apalagi berbeda keyakinan. Saat kakakku
setiap hari jumat pergi ke masjid untuk sholat jumat ia selalu menemani, saat
Isyana setiap minggu ke gereja kakakku pun juga menemani. Saat kakakku
menikmati ibadahnya ia pun menghormatinya begitu juga sebaliknya. Aku melihat
perbedaan yang begitu indah diantara keduanya. Sangatlah senang rasanya melihat
mereka menghargai sesama. Entah apa yang membuat kakakku berubah drastis, ia
selingkuh bersama wanita lain. Dan yang ku tau wanita itu sholehah, ia anak
seorang ustad yang terkenal dikampungnya. Makanya kenapa Isyana merasa dirinya
tidak pantas dan memutuskan hubungan dengan kakakku. Itulah alasan kenapa dia
tidak bisa menerimamu, karena pengalaman sebelumnya membuat dia tidak pantas
bersama dengan seseorang yang berbeda agama” ucapan Risa.
Aku
hanya termanggut dan diam, mengerti apa yang memang sebenarnya yang ia rasakan
sebelumnya hingga tidak bisa menerimaku. Aku berpikir sebenarnya perbedaan itu
seharusnya bisa menjadi pemersatu yang kuat. Tetapi dalam masalah keyakinan
anutan kepercayaan agama yang berbeda itu tidak bisa dipaksakan untuk
dipersatukan. Kita memilih untuk bertahan dengan agama kita, dan merelakan dia
atau kita memilih dia dan melepas keyakinan agama sebelumnya.
(LNS,WID,0617)